ALISA Khadijah-ICMI Depok Bagikan Sayuran dan Sembako Gratis di Hari Jumat
"Melalui Pasar Bahagia, kami ingin membantu mengurangi kesenjangan sosial," kata Fuani Kurniawati.
Monitor Depok 
MONDE--Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kesenjangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, ALISA Khadijah– ICMI Kota Depok resmi meluncurkan program Pasar Bahagia pada Jumat (30/5) pekan lalu.
Launching yang dipusatkan di Ruko Permata Arcadia A/12, Jl Ciherang Raya No 12, Sukatani, Tapos, Depok, ini menjadi titik awal gerakan kebaikan yang akan hadir rutin setiap dua pekan sekali, khusus di hari Jumat.
Ketua Pelaksana Pasar Bahagia, Fuani Kurniawati, dalam rilisnya kepada Monde pada Senin (2/6) menjelaskan bahwa Pasar Bahagia didukung oleh berbagai mitra seperti Pegadaian Syariah Depok, INDI Communication, Zazi by ZahwaZee, Rumah Baju Liana dan Bakso Akung.
Pasar Bahagia hadir dengan konsep Jumat Berkah versi berbeda. Bukan sekadar berbagi makanan siap saji seperti biasanya, Pasar Bahagia membagikan sayur mayur segar secara gratis kepada masyarakat.
Fuani Kurniawati menyampaikan harapan besarnya terhadap gerakan ini.
"Melalui Pasar Bahagia, kami ingin membantu mengurangi kesenjangan sosial, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok harian masyarakat. InshaAllah kegiatan ini akan kami jalankan secara keliling di berbagai penjuru Kota Depok," katanya.
Konsep unik dan inspiratif ini digagas oleh Ibu Lely Kusworo, Ketua ALISA Khadijah – ICMI Depok, yang juga merupakan pelopor gerakan Jumat Berkah dalam format baru.
"Jumat Berkah bukan hanya soal makanan jadi. Kami ingin memberikan dampak lebih dengan membagikan bahan makanan, seperti sayur mayur, agar masyarakat bisa mengolahnya sesuai kebutuhan," jelasnya.
Acara launching turut diresmikan oleh Bapak Suparto, Ketua RW 023, dan Bapak Ade Mulyanto, Ketua RT 01 RW 023 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, sebagai bentuk dukungan dari tokoh masyarakat setempat.
Selain membagikan sayur-mayur gratis, panitia juga menyalurkan 50 paket sembako kepada warga yang membutuhkan.
Pasar Bahagia bukan hanya menjadi ladang amal, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi lintas komunitas, UMKM, dan pelaku usaha lokal untuk bahu-membahu menciptakan kesejahteraan berbasis kearifan lokal dan kepedulian sosial.*
