Diduga Dilecehkan Gurunya, Siswi SMP Negeri di Depok Ngadu ke Polisi
Dikatakannya pula, selain pelecehan dalam bentuk verbal, para siswi juga diduga dilecehkan secara fisik.
MONDE--Siswi SMPN di Kota Depok yang menjadi korban pelecehan melaporkan perbuatan cabul gurunya ke Polres Metro Depok, Kamis (22/5/2025).
"Hari ini, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polres Depok. Dia didampingi orangtuanya. Laporannya langsung diproses, dan diarahkan ke visum," kata pendamping korban, Cahyo P Budiman.
Ia menjelaskan, korban mengalami pelecehan verbal yang dilakukan oleh oknum guru di sekolahnya. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Ramadan lalu.
"Dalam pengakuannya, korban seringkali mendapatkan perlakuan itu, pelecehan verbal. Merasa tidak nyaman, akhirnya korban ngomong ke temannya, namun tidak ada bukti," ungkap Cahyo.
"Suatu ketika, kejadian itu terulang lagi, dan korban pun merekam untuk dijadikan alat bukti," katanya lagi.
Diungkapnya pula, korban pelecehan tersebut tidak hanya satu siswi. Diduga lebih dari delapan orang, namun para korban tidak berani mengungkap peristiwa aib yang dialaminya.
"Korbannya banyak. Tapi mereka nggak berani speak up," ucap Cahyo.
Terpisah pelatih Ekstrakurikuler Sekolah (Ekskul), Sarah, menyebutkan bahwa jumlah korban pelecehan seksual tersebut mencapai tujuh orang.
Ia mengatakan, para korban menceritakan langsung kepada dirinya mengenai tindakan pelecehan yang dilakukan oleh gurunya, baik secara fisik maupun verbal.
Menurut Sarah, para siswi yang menjadi korban pelecehan tengat waktunya berbeda, tahun 2019 hingga 2025.
"Kejadiannya ada yang dari tahun 2019, ada yang 2024, terus ada juga yang 2025," katanya.
Di rentang waktu tersebut, ada korban--didampingi orang tuanya--melaporkan kejadian yang dialaminya ke pihak sekolah.
"Pihak sekolah sepertinya tidak serius menyikapi kasus itu, sehingga hanya menyarankan agar diselesaikan secara internal. Kasus ini dianggap sudah selesai,” ungkapnya.
Dikatakannya pula, selain pelecehan dalam bentuk verbal, para siswi juga diduga dilecehkan secara fisik.
"Oknum guru yang diduga sebagai pelaku melakukan tindakan fisik berupa meremas bokong korban, pura-pura membantu merapihkan dasi, padahal maksudnya menyentuh bagian payudara korban," paparnya.
Sarah menambahkan, ada tujuh korban yang melaporkan ke dirinya. Mereka merupakan siswi kelas 7 dan 8. Ada pula yang sudah lulus.(hen)