Jasa Marga Bidik Pendapatan di Luar Konstruksi Rp13,38 Triliun

Ini jauh melebihi rencana, karena pendapatan tol yang terealisasi sebesar 3,2 persen di atas rencana seiring peningkatan volume lalu lintas.

Jasa Marga Bidik Pendapatan di Luar Konstruksi Rp13,38 Triliun
Foto: Ilustrasi

MONDE--Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, menargetkan BUMN yang menguasai 51 persen pangsa pasar jalan tol di Indonesia ini dapat meraih pendapatan usaha di luar konstruksi hingga Rp13,38 triliun pada 2022 seiring dengan peningkatan jumlah pengguna jalan tol setelah pandemi COVID-19 mereda.

"Dengan berbagai program kerja yang direncanakan tahun 2022 ini, target pendapatan usaha di luar konstruksi adalah sebesar Rp13,381 triliun," ujar Subakti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Target tersebut diiringi oleh beban usaha di luar konstruksi yang diproyeksi mencapai Rp7,75 triliun dan laba bersih yang diatribusikan ke perusahaan induk sebesar Rp98,2 miliar.

Sepanjang tahun 2021, Jasa Marga tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp1,62 triliun atau naik 222 persen dari tahun 2020, dengan pendapatan usaha mencapai Rp11,78 triliun atau tumbuh 22,8 persen dari capaian 2020.

Sementara itu, hingga kuartal I 2022, Jasa Marga tercatat mengantongi laba bersih sebesar Rp392,8 miliar atau naik 142,7 persen secara year on year.

"Ini jauh melebihi rencana, karena pendapatan tol yang terealisasi sebesar 3,2 persen di atas rencana seiring peningkatan volume lalu lintas," ucapnya.

Laba bersih tersebut juga diperoleh karena beban usaha di luar konstruksi yang berhasil diefisiensikan hingga 9,2 persen, beban bunga yang berhasil ditekan hingga 26,5 persen di bawah rencana lewat refinancing kredit, dan suku bunga Bank Indonesia yang belum naik.

Subakti menjelaskan, untuk memaksimalkan pencapaian kinerja 2022, perusahaan berfokus menjaga rasio dan kesehatan keuangan perusahaan melalui sejumlah strategi pada 3 lini bisnis mereka.

"Kami juga fokus mengefisiensi beban usaha, meningkatkan pengendalian capex dengan mengatur jadwal penyelesaian proyek, serta mengoptimalkan portofolio bisnis," tuturnya.(ant)