Ayah 'Stres' di Depok Kalungi Sangkur di Leher Anaknya    

Ayah 'Stres' di Depok Kalungi Sangkur di Leher Anaknya    
Foto: Ilustrasi

MONDE--Seorang ayah berinisial YW menyandera anak kandungnya sendiri di rumahnya di RT 03/24, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Dalam aksi penyanderaan tersebut sang ayah menggunakan senjata tajam jenis sangkur yang ditempelkan di leher putrinya.

Sejumlah petugas kepolisian berseragam dan bersenjata lengkap diterjunkan ke lokasi.

Penyanderaan dilakukan pada Selasa malam (10/1), pukul 20.00 Wib, dan pelaku berhasil diamankan pada Rabu dinihari (11/1/2023) pukul 04.07 Wib.

"Rekan-rekan membackup Polres Depok. Kita menerima laporan penyanderaan terhadap anak berusia tiga tahun dengan posisi sangat memprihatinkan, ditodong menggunakan sangkur, disertai ancaman," kata Direktur Reserse Kriminal umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Rabu (11/1/2023).

Sejumlah polisi mengamankan lokasi penyanderaan di RT 04/24, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong. Foto: Ist

Informasi yang diperoleh, Hengki mengatakan pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

"Oleh karena itu kita berhati-hati, karena memang ada dugaan ayahnya ini menderita gangguan jiwa," katanya.

Lantaran itu pihak kepolisian mengedepankan keselamatan sandera. Terlebih sang anak terus ditempeli sangkur di bagian lehernya. Jika ada kesalahan dalam penanganan dikhawatirkan senjata tajam tersebut akan merobek leher korban.

"Posisinya menempelkan sangkur ke leher anaknya tapi tidak terluka, maka itu kita hati-hati," kata Hengki.

"Apabila saat itu kita salah dalam bernegosiasi, mungkin akan berakibat fatal terhadap putrinya. Oleh karena itu kita menunggu selama enam jam," katanya lagi.

Setelah berhasil mengamankan pelaku, polisi segera membawa korban ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Depok.

Sementara itu menurut Ketua RW setempat, Sukartono, pelaku diduga stres setelah ditinggal oleh istrinya.

"Stres ditinggal istrinya, iya stres. Ditinggal istri dari anaknya masih kecil, sekitar 1,5 tahun," kata Sukartono kepada wartawan.

Diungkap Sukartono, mantan istri pelaku juga pernah disandera.

"Saat itu istrinya pulang mau lihat anaknya, tapi malah disandera. Dua kali disandera tapi bisa lolos. Nggak tau lolosnya kapan. Alhamdulillah bisa damai," ujarnya.

Sebelum menyandera sang anak pakai sangkur, pelaku sempat mengancam warga sekitar menggunakan senapan angin.

"Pas mau disergap langsung lari ke kamar anaknya yang disandera. Posisinya bawa sangkur diarahin ke kepala sang anak," kata Sukartono.

Dia menambahkan, sudah banyak warga yang diancam oleh pelaku. "Banyak yang diancam. Kita kan menyelamatkan anak, menyelamatkan warga, baru lapor Binmas," tuturnya.

Pelaku tinggal hanya dengan anak perempuannya yang berusia tiga tahun. "Iya cuma berdua, sama anaknya kandungnya."(*/md)