Kompak Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng Layangkan Mosi Tidak Percaya kepada KONI Jateng

Seluruh Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng. Mereka meminta Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana SH MH mundur dari jabatannya sebagai ketum KONI Jateng.

Kompak Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng Layangkan Mosi Tidak Percaya kepada KONI Jateng
Alex Harijanto Ketua Pengrov TI Jawa Tengah.

MONDE- Prestasi Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut yang akan digelar 8-20 September 2024 diprediksi bakal hancur.

Seluruh Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng. Mereka meminta Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana SH MH mundur dari jabatannya sebagai ketum KONI Jateng.

''Ya, mereka (Pengkab dan Pengkot TI Se-Jateng--Red) sepakat  melakukan mosi tidak percaya kepada KONI Jateng, karena mereka menilai manajemen KONI Jateng yang sangat buruk,'' kata Ketua Pengprov TI Jateng, Grand Master Taekwondo, Alex Harjanto seusai Raker Pengprov TI Jateng di GOR Pelatda Taekwondo Jateng kompleks Joglo Kumpul Kumpul di Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang pada 28 April 2024.

Seperti diketahui, pada PON XX di Papua 2021, Jateng menduduki peringkat ke-6 dengan perolehan medali sebanyak 24 emas, 45 perak, dan 61 perunggu.

''Peringkat ke-6 Jateng di PON Papua lalu sangat memalukan. Sekarang ini persiapan Jateng menuju PON Aceh-Sumut sangat buruk. Ditambah lagi manajemen pengurus KONI Jateng yang tidak transparan dalam pembagian bantuan dana ke cabor. Inilah yang membuat prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bakal hancur,'' kata Alex.

Menurutnya, solusi agar prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bisa lebih baik adalah ketua umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, SH, MH harus mundur dari jabatannya. Sebab, Bona sudah tidak layak lagi memimpin KONI Jateng. Menghindar dari tanggung jawab dan menugaskan pengurus KONI yg tdk punya wewenang memberi keputusan. Dan justru para oknum KONI ini diduga memperkeruh suasana .


Dia mengatakan, salah satu indikasi bakal menurunkannya prestasi Jateng adalah pelaksanaan TC PON Aceh-Sumut. KONI Jateng memberlakukan kebijakan pelaksanaan TC PON yang bervariasi.

''KONI Jateng memberlakukan TC PON kepada sejumlah cabor bervariasi. Ada yang enam bulan, empat bulan, bahkan ada yang dua bulan padahal yg dapat jatah hanya dua bulan curhat ke saya seandainya dapat jangan tc panjang  bisa dapat emas. Belum lagi pencairan dananya tidak transparan dgn menggelembungkan dan Silpa sebesar 5.6M, sehingga banyak pengurus cabor yang mengeluh,'' ungkapnya.

Cabang taekwondo, katanya, sudah dua bulan yakni Maret dan April belum menerima dana untuk TC PON. Kejadian yang sama juga menimpa para atlet taekwondo dan pelatih yang selama dua bulan tersebut belum menerima insentif.

''Saya akan bubarkan aja jika dana TC PON, insentif atlet dan dana pengganti dana TC Pra-PON tidak diberikan. Saya menduga ada oknum pengurus KONI Jateng yang sengaja menghambat tidak memberikan uang insentif atlet, dana untuk TC dan uang pengganti biaya TC Pra-PON sebesar Rp 950 juta,'' tandanya.

Dia menambahkan, pada PON Aceh-Sumut nanti, cabor taekwondo ditargetkan KONI Jateng meraih 3 medali emas. Selama ini, pihaknya hanya diberi janji-janji manis aja.

''Kalau dana TC PON Aceh-Sumut, diberikan tepat wktnya yaitu awal Febuari. insentif atlet dan dana pengganti untuk Pra-PON sebesar Rp 950 juta diberikan, cabor taekwondo siap menyumbangkan 10 medali emas di PON Aceh-Sumut nanti,'' tandasnya. Tapi anehnya KONI Hanya mentargetkan 3 emas. Ini berati KONI memang TDK serius dalam pembinaan ,mendown gread team Jateng dalam berprestasi.

Pada Pra-PON lalu, lanjutnya, pihaknya berhasil meraih 7 medali emas dari 16 emas yang diperebutkan. Sisanya 9 emas diperebutkan 30 provinsi.

''Hasil 7 emas itu sudah bagus, meskipun saya kurang puas. Saya evaluasi para atlet bisa dimaksimalkan untuk meraih 10 medali emas di PON Aceh-Sumut,'' tuturnya.*