Marciano Norman: PON XXI Aceh-Sumut 2024 Tak Bisa Tawar Menawar

Ketum KONI Pusat berharap tidak ada keraguan tentang pelaksanaan PON XXI 2024

Marciano Norman: PON XXI Aceh-Sumut 2024 Tak Bisa Tawar Menawar
Ketum KONI Pusat Marciano Norman berharap tidak ada keraguan tentang pelaksanaan PON XXI 2024

MONDE - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 tak bisa tawar menawar lagi. Sisa waktu setahun harus dioptimalkan untuk mematangkan persiapan.

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menegaskan dalam rapat koordinasi di Banda Aceh, Selasa (17/10).

Marciano dan jajaran pengurus KONI Pusat juga meninjau persiapan penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Kekhawatiran akan terselenggaranya PON XXI Aceh-Sumut memang bukan tanpa alasan. Hal itu lantaran tahun 2024 menjadi tahun politik. Seluruh daerah di Indonesia akan menghadapi pemilu dan pilkada yang menyedot banyak anggaran.

Meski begitu, Marciano tetap berpegang teguh pada arahan Presiden Joko Widodo agar PON XXI Aceh-Sumut 2024 tetap dilaksanakan.

"Kita harus fokus pada persiapan sesuai arahan presiden. Kecuali beliau sendiri yang meminta penyelenggaraan PON dibatalkan," tegas Marciano.

Hasil Ratas memutuskan PON XXI digelar 28 September sampai dengan 10 Oktober 2024. KONI Pusat bekerja keras untuk mewujudkan arahan presiden.

“Kita akan sampaikan kepada seluruh Rakyat Indonesia bahwa PON XXI Tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara itu tetap jadi sesuai rencana yang dibuat. Jangan ada lagi keraguan dari siapapun di ruangan ini,” ungkap Marciano.

Lebih lanjut Marciano mengutarakan bahwa kedatangan kali ini ke Aceh adalah untuk menuntaskan masalah-masalah yang masih ada, menuntaskan keragu-raguan yang ada.

Dia harapkan dengan kehadirannya  menghasilkan rencana final dalam persiapan menuju PON XXI semakin matang.

Marciano menandaskan setelah rapat dengan PB PON ini, hasilnya akan dibawa oleh Gubernur Aceh kepada Presiden saat Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara.

“Waktu kita tinggal satu tahun lagi, kita sudah tidak punya waktu banyak untuk tawar-menawar dan lain sebagainya. Seluruhnya harus segera dimulai dan itu akan kita ikuti perkembangannya,” ujar Ketum KONI Pusat.

Apresiasi disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang turut hadir untuk membantu persiapan, khususnya terkait alokasi.

“Saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menghadiri pertemuan ini,” sambungnya.

Plt Dirjen Bina Keuangan Daerah Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan, M.Ec.Dev. menyampaikan adanya pertemuan ini berkaitan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya.

“Tindak lanjut pertemuan pertama bulan Oktober yang dipimpin Menpora dan tindak lanjut dari rapat teknis kita dengan KONI Pusat,” tuturnya.

Terkait efisiensi anggaran menurutnya  harus segera ditetapkan. Seperti diketahui  sebelumnya pemerintah Aceh maupun Sumut telah mengajukan besaran anggaran penyelenggaraan.

”Hari ini kami minta kedua provinsi untuk segera melakukan efisiensi kebutuhan anggaran,"  ujar Horas Maurits menyinggung anggaran rinci.

Penganggaran juga perlu merujuk Perpres 33 tahun 2023 perubahan Perpres 53 tahun 2000.

“Kita sudah melakukan bintek dua kali, nanti kita pertemukan kembali bidang dengan bidang. Tim KONI Pusat datang dengan membawa semua bidang,” ujar Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Mayjen TNI (Purn) 
Suwarno bertekad anggaran final tuntas pekan ini.

Pertandingan di wilayah Aceh akan berada di 10 Kabupaten/Kota antara lain:

• Banda Aceh
• Aceh Besar
• Sabang
• Pidie
• Aceh Utara
• Aceh Timur
• Bener Meriah
• Aceh Tengah
• Aceh Barat
• Aceh Tenggara