Mulai 2025, Warga yang Ulang Tahun Dikasih Kado Medical Check Up Gratis
skrining ulang tahun dikategorikan dalam empat golongan usia, yakni skrining usia balita, usia remaja, dewasa dan lansia.
MONDE--Pemerintah akan meluncurkan program Skrining Kesehatan Gratis bagi masyarakat yang berulang tahun pada 2025. Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat mendeteksi dan mencegah penyakit sejak dini.
”Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat. (Skrining) Ini dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan bisa terpantau secara dini,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melansir Kompas.id, Sabtu (2/11/2024).
Dikatakannya pula, program ini berbeda dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki fokus pada 14 jenis penyakit yaitu diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, tuberkulosis (TBC), anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), talasemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.
Skrining di hari ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian dan kecacatan akibat masyarakat.
Budi menjelaskan, skrining ulang tahun akan dikategorikan dalam empat golongan usia, yakni skrining usia balita, usia remaja, dewasa dan lansia.
Pada skrining balita akan fokus pada deteksi dini penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Penyakit ini bisa diobati jika teridentifikasi sejak dini.
Skrining remaja usia di bawah 18 tahun akan dilakukan dengan pemeriksaan obesitas, diabetes dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
Pada skrining usia dewasa difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks. Kedua penyakit tersebut menjadi penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia. Selain itu, pemeriksaan juga akan dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker prostat pada laki-laki.
Untuk skrining pada lansia akan dilakukan melalui pemeriksaan deteksi dini alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum lainnya yang terkait dengan penuaan.
Adapun pemeriksaan atau skrining nantinya akan dilakukan di puskesmas dan sekolah-sekolah sesuai dengan kategori usia yang relevan.
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan mendata sasaran dari program ini.
Secara teknis, warga yang berulang tahun dapat mendatangi puskesmas terdekat dengan membawa identitas diri. Setelah itu, petugas akan memverifikasi data tersebut berbasis data kependudukan untuk mengakses layanan skrining yang diberikan.
”Dengan program ini, Kementerian Kesehatan berharap masyarakat Indonesia dapat memantau kondisi kesehatannya sejak dini guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh,” pungkas Budi.*