Serunya 93 IISIP Mampu Bertahan di Tengah Isu Politik

Banyak komunitas alumni kampus atau sekolah yang terpecah belah karena perbedaan pandangan politik dan perbedaan dalam memilih pemimpin.

Serunya 93 IISIP Mampu Bertahan di Tengah Isu Politik

MONDE-  Serunya 93 bukan hanya punya kesamaan sebagai sesama Alumni IISIP angkatan 93. Tapi juga komunitas yang mampu bertahan di tengah isu politik yang membelah.

Demikian dikatakan Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( IISIP) Jakarta, Febby Lintang yang juga aktivis Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Senin (31/7/2023).

"Banyak komunitas alumni kampus atau sekolah yang terpecah belah karena perbedaan pandangan politik dan perbedaan dalam memilih pemimpin. Namun tidak demikian dengan Serunya 93  mampu bertahan tetap solid dan kompak bahkan setelah menghadapi Pilpres yang cukup ugal-ugalan 2019 lalu," kata Febby.

Hal ini karena, lanjut Febby Serunya 93 selalu menekankan untuk merawat pertemanan kita diatas segala perbedaan yang kita miliki.

"Perbedaan bukan untuk dijadikan sebuah perdebatan, tapi perbedaan bisa diminimalisir dengan Kesetiakawanan, seperti program sosial yang dijalankan selama ini," kata dia.

Febby menambahkan menjelang tahun 2024 tentu banyak dari teman- teman Serunya 93 yang juga berpartisipasi dalam hingar bingar Perpolitikan Nasional, turut bertanding dari berbagai Partai Politik ada yang tergabung di Golkar, PAN, PKB, PPP, Nasdem, PDI Perjuangan dan sebagainya.

"Tapi yang sering saya tekankan pada teman-teman yang berpolitik adalah politik sekadarnya saja, tapi Perkawanan itu abadi. Artinya kita boleh berpolitik praktis dan mau dimanapun tapi jangan sampai langkah politik kita menjadi bumerang dan merusak perkawanan dan persaudaraan yang telah kita bina selama ini," paparnya.

"Perbedaan itu bukan satu hal yang harus disamaratakan tapi perbedaan biarlah tetap menjadi perbedaan dan  bisa dirawat dengan kesetiakawanan sosial agar tercipta sebuah langkah yang seirama dan tetap indah," ujar Febby.* Hendri