SPMB di Depok Berintegritas, Dilarang Jual Beli Kursi dan Titip-menitip

pelaksanaan SPMB adalah amanah besar, bukan hanya kepada pemerintah, tetapi juga kepada Tuhan dan bangsa.

SPMB di Depok Berintegritas, Dilarang Jual Beli Kursi dan Titip-menitip
Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, seusai memberikan motivasi kepada para operator SPMB di Aula Perpustakaan Kota Depok, Jumat (30/5/2025). Foto: Humas Depok

MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelenggarakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara jujur, berintegritas dan bebas dari segala bentuk kecurangan.

Hal itu ditegaskan Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, di hadapan para operator SPMB di Aula Perpustakaan Kota Depok, Jumat (30/5/2025).

"Pemkot Depok memastikan dalam pelaksanaan SPMB tidak ada praktik titip-menitip. Ini bentuk komitmen kami untuk menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat Depok," ujar Chandra.

Ia menekankan, praktik-praktik curang seperti jual beli kursi tidak akan ditoleransi lagi. Pemkot Depok akan bertindak tegas terhadap segala bentuk manipulasi data, gratifikasi, dan pelanggaran lain yang mencederai proses penerimaan yang adil dan transparan.

"Arahan Walikota sangat jelas, sistem ini harus bersih dari kecurangan dalam bentuk apa pun. Karena itu, kami mengumpulkan seluruh tenaga pendidik dan operator agar mereka sejalan dengan instruksi pimpinan," tegas Chandra.

Ia menambahkan, guna memperkuat integritas sistem, Pemkot Depok akan mengikat para pelaksana melalui perjanjian dan pernyataan komitmen. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi hukum pidana akan diberlakukan.

Chandra menutup pertemuan dengan mengingatkan, pelaksanaan SPMB adalah amanah besar, bukan hanya kepada pemerintah, tetapi juga kepada Tuhan dan bangsa.

"Ini adalah tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa dan rakyat Indonesia. Ini ladang amal. Kami berharap mereka yang menjalankan tugas ini dengan niat baik akan mendapatkan balasan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.

Dengan komitmen ini, Pemkot Depok memastikan SPMB 2025 berjalan bersih, adil, dan profesional demi masa depan pendidikan yang lebih baik untuk seluruh anak-anak Depok.

Dalam pertemuan tersebut Chandra Rahmansyah menemui langsung perwakilan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri dari seluruh wilayah Kota Depok, serta dilakukan penandatanganan komitmen yang diikuti perwakilan dari 206 SD Negeri dan 34 SMP Negeri, yakni para tenaga pendidik dan operator sekolah yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis SPMB tahun ini.

Di tempat sama Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Tatik Wijayati, menyampaikan bahwa kebijakan ini juga menjadi bentuk perlindungan bagi para pelaksana di lapangan

"Ini merupakan langkah pertama yang dilakukan. Komitmen ini juga menjadi bentuk perlindungan bagi para pelaksana, agar memiliki dasar yang kuat dalam menjalankan tugas. Pelaksanaan SPMB dimulai pada Senin ini, dan kami berharap seluruh pihak dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab," pungkasnya.*