Depok Masuk Nominasi UNESCO, Nuroji: Segera Bangun Creative Center
MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok diharapkan segera membangun gedung Creative Center sebagai upaya mendukung Kota Depok masuk dalam nominasi Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative Cities Network) 2023.
Harapan tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ir Nuroji, saat menghadiri workshop bertajuk Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Aula Gedung Dibaleka II Kota Depok, Sabtu (22/7/2023).
"Saya sangat mendukung Kota Depok masuk dalam nominasi Jaringan Kota Kreatif UNESCO, menyusul daerah lainnya yang telah bergabung seperti Ambon dan Bandung," katanya.
Nuroji menilai sumber daya manusia di Depok sangat memadai untuk mendukung status Kota Kreatif UNESCO. "Kita mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah."
Dikatakannya pula, salah satu upaya meningkatkan perekonomian Kota Depok adalah dengan mengembangkan sektor ekonomi kreatif. "Ada banyak sektor ekraf yang berkembang di sini, mulai dari aplikasi game, komputer, kuliner, fesyen, dan lain-lain."
Dia menambahkan, startup teknologi juga sudah mulai banyak di Depok, termasuk aplikasi Virtual Reality yang sempat dicoba oleh Menparekraf Sandiaga Uno dalam workshop ini.
"Saya baru tahu ternyata VR sudah ada di Depok. Itu suatu teknologi baru yang bisa digunakan untuk mengembangkan wisata dengan pariwisata VR," tuturnya.
Di sisi lain, lanjut Nuroji, sektor UKM seperti kuliner, fesyen, kriya hingga seni budaya juga berkembang dengan cukup baik di Depok.
"Potensi ini sebenarnya sudah ada, tinggal dirakit menjadi ekosistem yang menunjang kemajuan bersama," imbuhnya.
Nuroji menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap Pemkot Depok segera membangun Creative Center.
"Kita butuh infrastruktur berupa rumah kreatif atau creative center. Creative center ini akan menjadi tempat berkumpulnya pelaku ekonomi kreatif," ucapnya.
Menurut Nuroji, dengan adanya creative center, pelaku ekonomi kreatif bisa berdiskusi untuk merancang inovasi produk, desain, hingga pemasaran produk ekraf.*