Ingin Berhenti Merokok? Tenaga Medis Puskesmas di Depok Sudah Dibekali Deteksi Dini PPOK
"Dalam mendukung Upaya Berhenti Merokok (UPM), tenaga medis perlu memiliki kompetensi yang memadai dalam mendeteksi PPOK secara dini," kata dr Zakiah.
MONDE--Guna melayani masyarakat yang ingin berhenti merokok, puluhan tenaga medis puskesmas di Kota Depok dibekali deteksi dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Melalui kegiatan peningkatan kompetensi tenaga medis yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok pada Selasa (29/10), diharapkan para perokok dapat memahami risiko kesehatan yang mereka hadapi, serta lebih terdorong untuk berhenti merokok untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
"Dalam mendukung Upaya Berhenti Merokok (UPM) pada masyarakat, tenaga medis perlu memiliki kompetensi yang memadai dalam mendeteksi PPOK secara dini agar dapat memberikan edukasi berhenti merokok yang lebih tepat sasaran, intervensi dan konseling bagi individu yang berisiko," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Depok, dr Zakiah, Rabu (30/10/2024).
Diungkap Zakiah, masih adanya tenaga medis di puskesmas dan fasilitas kesehatan primer yang masih kurang memiliki keterampilan, sehingga menyebabkan banyak kasus yang terlambat terdiagnosis, dampaknya menghambat intervensi yang dapat menyebabkan prognosis pada pasien.
Salah satu langkah yang dilakukan, lanjut Zakiah, dengan membekali tenaga medis dengan alat, teknik dan pengetahuan terbaru dalam identifikasi gejala PPOK.
Dengan demikian, diharapkan para tenaga medis dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, melakukan skrining yang efektif, dan merujuk pasien dengan tepat.
"Sehingga dengan kemampuan yang dimiliki para tenaga medis, masyarakat semakin sadar akan bahaya rokok, serta pasien perokok dapat mendapatkan penanganan yang cepat," demikian Zakiah.*