Pemanfaatan Teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Sekolah Dasar

Orang tua juga mempunyai peran penting dalam pengajaran bahasa Arab, karena anak-anak akan menjadi penerus bangsa.

Pemanfaatan Teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Sekolah Dasar
Ilustrasi

Oleh: Siti Humairah

Pembelajaran bahasa Arab di sekolah dasar banyak menghadapi kendala baik dari segi metode pembelajaran, teknologi, dan media yang monoton dan kuno. Metode pembelajaran yang digunakan di sekolah sebagian besar berbasis ceramah. Guru memberikan materi dan siswa hanya mendengarkan guru, tidak ada feedback dari sistem pembelajaran. 

Hal ini berdampak pada keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Akibatnya, siswa kesulitan memahami pelajaran bahasa Arab karena pola pembelajaran tersebut, serta kurangnya inovasi dan variasi dalam pembelajaran bahasa Arab.

Salah satu contoh dari beberapa metode pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di sekolah dasar, terdapat metode game yaitu, setelah siswa diberikan materi seperti kosa kata dan percakapan, mereka pergi ke lapangan atau taman kelas untuk mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari melalui permainan. Misalnya siswa menghafal kosakata yang berkaitan dengan lingkungan sekolah dan mendemonstrasikan kosakata yang telah dihafalnya. Dengan metode seperti itu, siswa akan berfikir bahwa belajar bahasa Arab itu menyenangkan.

Kita sebagai tenaga pendidik harus melakukan inovasi dan variasi yang menyenangkan dalam pembelajaran bahasa Arab untuk siswa sekolah dasar, supaya para siswa tidak merasa bosan dalam mempelajari bahasa Arab.

Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, untuk mencapai pendidikan yang bermutu diperlukan sistem dan struktur pendidikan yang berkualitas untuk beradaptasi dengan visi, misi, tujuan dan strateginya. Salah satunya adalah penerapan metode pembelajaran bahasa Arab berbasis teknologi multimedia.

Media juga dapat dikembangkan sebagai tempat siswa belajar. Salah satu kelebihan media pembelajaran ialah digunakan untuk mempelajari berbagai bahasa. Karena dengan memanfaatkan teknologi multimedia, guru dapat menjadikan kegiatan belajar yang lebih menyenangkan bagi para siswa, salah satunya yaitu, dengan memberi quiz game yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari di kelas.

Multimedia merupakan salah satu perkembangan teknologi yang wajib diterapkan dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi multimedia sebagai salah satu media pembelajaran merupakan salah satu alternatif untuk membantu mengatasi permasalah belajar siswa, karena dengan bantuan teknologi multimedia (seperti CD interaktif), siswa dapat belajar secara mandiri, lebih mudah, nyaman, dan belajar sesuai dengan kemampuannya tanpa batasan eksternal.

Penggunaan multimedia menciptakan pembelajaran yang efektif, selain itu guru juga dapat mengajar dengan efisien. Manfaat lain dari penggunaan multimedia juga diungkapkan oleh Ogochukwu (2010) yang menyatakan bahwa kelas yang menggunakan presentasi multimedia menunjukkan minat belajar yang signifikan, partisipasi siswa, antusiasme dan minat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif yaitu gabungan beberapa media seperti teks, grafik, audio, video, dan interaktivitas dalam pembelajaran.

Dari segi kebahasaan, multimedia terdiri dari 2 kata yaitu multi dan media. Multi artinya banyak atau lebih dari satu, sedangkan media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti sarana wadah atau alat.

Menurut Vaughan (2004), multimedia adalah kombinasi seni teks dan suara, gambar, animasi dan video dikomunikasikan melalui manipulasi dan transmisi atau kontrol digital secara interaktif atau komputer. Ada 3 jenis Multimedia meliputi:
1) Multimedia interaktif, yaitu pengguna dapat mengontrol elemen mana yang dikirim atau ditampilkan dalam format multimedia dan kapan;
2) Multimedia hiperaktif, yaitu multimedia jenis ini mempunyai struktur elemen-elemen yang berhubungan dengan pengguna yang dapat mengendalikannya. Artinya, multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada;
3) Multimedia linier, yaitu hanya sekadar menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Dalam bidang pendidikan, multimedia memiliki beberapa keunggulan. Multimedia selain dapat digunakan sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran, juga dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam memahami isi materi pelajaran. Selain itu, multimedia juga dapat memberikan kesan materi pelajaran terlihat lebih canggih dan informatif. Multimedia juga dapat menjadi sarana hiburan, menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Beberapa fungsi multimedia dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Dapat menjelaskan informasi atau materi yang disampaikan; b) Mengetahui bagaimana menciptakan motivasi untuk lebih memahami isi dari materi yang disampaikan; c) Dapat memudahkan konsentrasi dan pemahaman terhadap isi dari materi yang disampaikan; d) Mampu mengulang kembali materi yang diberikan; e) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu seseorang terhadap informasi atau materi yang diberikan; f) Mampu menghasilkan jawaban terhadap pemeriksaan terhadap isi dari materi yang disampaikan.

Secara sederhana, pembelajaran bahasa Arab dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Metode qowaid dan tarjamah (tariiqatu al-qowaid wa al-tarjamah) dan metode langsung (tariiqatul mubasyaroh).

Dalam menerapkan metode qowaid dan tarjamah (tariiqatu al-qowaid wa al-tarjamah), lebih menekankan pada budaya, sehingga fokusnya adalah pada pembelajaran kaidah nahwu dan sharf untuk memudahkan pemahaman teks arab. Sedangan metode langsung (tariiqatul mubasyaroh) yaitu metode percakapan menggunakan bahasa asing yang dipelajari tanpa menggunakan bahasa pengantar lainnya terus menerus antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa lain, menggunakan bahasa Arab dan menekankan narasi yang benar.

Pembelajaran bahasa Arab harus mampu mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap yang baik terhadap bahasa Arab. Kemahiran berbahasa Arab dan sikap positif terhadap bahasa Arab penting dalam membantu siswa memahami sumber utama ajaran Islam, khususnya Al-Quran dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkaitan dengan Islam.

Oleh karena itu, materi bahasa Arab di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah hendaknya dipersiapkan agar anak dapat berbahasa Arab dengan empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara komprehensif: menyimak (mahaarah al-istima’), berbicara (mahaarah at-takallum), membaca (mahaarah al-qiro’ah) dan menulis (mahaarah al-kitabah). Namun, pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI), keterampilan mendengar dan berbicara sederhana dianggap lebih mendasar dalam berbahasa. Karena anak usia SD/MI perlu mempelajari dasar-dasar bahasa Arab terlebih dahulu, khususnya pemahaman dan belajar berbicara untuk mengenal.

Orang tua juga mempunyai peran penting dalam pengajaran bahasa Arab, karena anak-anak akan menjadi penerus bangsa. Meskipun mengajarkan bahasa Arab kepada anak-anak tidaklah mudah, namun ada baiknya kita mencoba mengingat banyaknya manfaat yang didapat dari belajar bahasa Arab.

Guru akan memiliki tantangan tersendiri dalam mengajarkannya kepada siswa. Berbeda dengan bahasa lainnya, bahasa Arab mempunyai struktur dan susunan kata yang cukup sulit, oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat mempermudah pengajaran bahasa Arab kepada siswa. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan teknologi, misalnya guru memberikan tugas menghafal kosakata bahasa Arab yang baru diajarkan dengan menonton video animasi atau mendengarkan audio.

Guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memainkan game edukasi dengan konten yang telah dipelajarinya agar siswa tidak merasa bosan dan bersemangat untuk belajar.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah membantu siswa menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Di era digital saat ini, para pendidik harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang dapat dipadukan dengan materi pembelajaran bahasa Arab digital. Misalnya saja memanfaaatkan fitur-fitur yang ada di smartphone sebagai media pembelajaran, menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa Arab yang banyak tersedia di internet dan smartphone, serta merancang sendiri perangkat pembelajaran digital.

Semakin kreatif dan inovatif guru dalam mengajar bahasa Arab, maka semakin mudah siswa menyerap atau memahami pelajaran bahasa Arab. Hal ini menjadi kunci keberhasilan pembelajaran bahasa Arab di tingkat SD/MI.

“Pendidikan merupakan media untuk memajukan dunia teknologi. Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih efisien.”*

Penulis: Pendidikan Bahasa Arab, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta