Turiman: Depok Religius, Tapi Tak Mampu Bangun Madrasah
Untuk meralisasikan pembangunan madrasah di Depok dibutuhkan sosok walikota yang memiliki keberanian dan kemampuan melobi.
MONDE--Tak punya keberanian dan tak memiliki kemampuan melobi Kementrian Agama menjadi faktor penyebab tidak adanya sekolah madrasah yang dibangun oleh Pemkot Depok di era Walikota Mohammad Idris.
Padahal selain penduduk Depok yang mayoritas muslim, jargon Depok sebagai Kota Religius sangat kencang didengungkan.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Depok dari Partai Gerindra, Turiman, kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Dia mengaku prihatin hingga saat ini Kota Depok belum mampu membangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN), dan tidak mampu membangun sekolah madrasah. Satu-satunya MTsN yang ada di Depok merupakan peninggalan Kabupaten Bogor.
"Kami dari Komisi D sudah mengusulkan. Tinggal berani atau tidak (Pemkot) menyediakan lahan. Sementara untuk anggaran sebenarnya ada di Kemenag. Kita hanya menyediakan lahan," kata Turiman.
Dia menambahkan, sangat miris Kota Depok yang taglinenya Unggul, Nyaman dan Religius, tapi belum memiliki sekolah agama negeri. "Semestinya sebagai Kota Relijius, di setiap kecamatan minimal ada satu MAN, satu Mts Negeri dan satu MI negeri," ujar Turiman.
Menurut Turiman untuk meralisasikan pembangunan madrasah di Depok dibutuhkan sosok walikota yang memiliki keberanian dan kemampuan melobi.
"Saya yakin jika bang Pradi terpilih jadi walikota, beliau mampu mewujudkan harapan tersebut. Bang Pradi punya keberanian dalam melobi kementrian dan pemerintah pusat," demikian Turiman.(syam)