Upaya Kurangi Sampah 20 Ton per Hari, Pemkot Depok Siapkan Incenerator

"... alat incenerator ini bisa mengurangi sampah di hulu hingga 20 ton per hari. Saat ini pengembangannya sudah mencapai 90 persen," kata Nina Suzana.

Upaya Kurangi Sampah 20 Ton per Hari, Pemkot Depok Siapkan Incenerator
Alat incenerator yang berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, siap digunakan untuk mengurangi beban sampah di Kota Depok, minimal berkurang 20 ton per hari. Foto: Diskominfo

MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) melakukan pengadaan alat incenerator yang berfungsi untuk pembakaran limbah padat, cair atau gas dalam sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan.

Upaya ini merupakan salah satu langkah Pemkot dalam mengurangi volume sampah di Kota Depok.

Pj Sekretaris Daerah Kota Depok, Nina Suzana, mengatakan Pemkot Depok terus melakukan berbagai upaya dalam mengatasi sampah. Mulai dari sosialisasi ke masyarakat, sampai dengan pemilahan di hulu atau sampah rumah tangga.

"Hadirnya alat incenerator ini bisa mengurangi sampah di hulu hingga 20 ton per hari. Saat ini pengembangannya sudah mencapai 90 persen," kata Nina Suzana, Kamis (31/10/2024).

Dia menambahkan, alat tersebut telah tersedia di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya. Alasan pemilihan Kecamatan Sukmajaya sebagai letak pertama alat incenerator di Kota Depok, karena kepadatan penduduk di lokasi tersebut.

Selain itu juga, terdapat beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berdekatan, sehingga bisa menuntaskan permasalahan sampah.

"Sudah ada dua unit disana dan sudah dipasang juga. Kita mau satu titik tuntas, makannya lokasi tersebut dipilih. Misalnya, seperti TPS Sadewa. Mudah-mudahan bisa tuntas juga dengan alat ini," papar Nina.

Dia pun mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi melalui program bank sampah yang fokus pada pemilahan.

Tak hanya itu, penggunaan maggot untuk penguraian sampah organik dan biokompos juga menjadi solusi inovatif yang dipromosikan.

"Sampah-sampah organik dimasukan kedalam biopori dimasing-masing rumah tangga. Ini sangat efektif kalau semua rumah tangga melakukan itu," sambung Nina.

"Diharapkan melalui berbagai upaya, bisa menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung," pungkasnya.*