Selasa Pagi, Walikota Lepas Ratusan Calon Haji Asal Depok
komposisi jamaah di kloter 12 mencakup dua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan mandiri.
MONDE--Sebanyak 442 calon jamaah haji (Calhaj) asal Depok yang tergabung dalam kloter 12 sudah menyerahkan koper haji di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Grand Depok City, Senin (5/5/2025).
Pelaksana Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Depok, Ikhwanuddin, membenarkan bahwa koper ukuran besar ratusan calhaj telah diserahkan secara bertahap.
"Besok pagi para jamaah akan dikumpulkan di Balaikota, dan akan dilepas langsung oleh Walikota Depok pada pukul 06.00 Wib. Selanjutnya diberangkatkan ke Embarkasi Bekasi (JKS)," kata Ikhwanuddin.
Ia menjelaskan, dari total 442 orang yang tergabung dalam kloter 12, sebanyak 436 adalah jamaah haji dan enam lainnya merupakan petugas haji.
Para petugas ini terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, tim Kesehatan, dan Petugas Haji Daerah (PHD).
"Seluruh petugas tersebut akan mendampingi jamaah selama perjalanan, dan menjalankan peran penting dalam pelayanan serta bimbingan selama ibadah haji berlangsung," ucapnya.
Ia menambahkan, komposisi jamaah di kloter 12 mencakup dua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan mandiri.
"Jadi tidak ada perbedaan pelayanan. Semua jamaah akan dibina, dilayani, dan dilindungi dalam satu sistem terpadu," terang Ikhwanuddin.
Kemenag Depok memastikan bahwa setiap jamaah mendapatkan hak dan perlakuan yang setara, tanpa membedakan mereka dari KBIH atau yang mendaftar secara mandiri.
Setelah koper diserahkan kepada panitia, koper akan dibawa menuju Asrama Haji Bekasi.
Di sana, koper akan melewati proses pemeriksaan ketat menggunakan X-ray. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada barang terlarang yang masuk dalam penerbangan.
"Barang-barang yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti bahan peledak, termasuk setrika dan alat pemanas, dilarang dibawa. Sosialisasi ini sudah kami lakukan sejak pelaksanaan manasik," papar
Ikhwanuddin.
Menurutnya, penyelenggaraan ibadah haji saat ini telah mengalami peningkatan signifikan dalam hal pelayanan, pembinaan, dan perlindungan jamaah.
Pemerintah secara maksimal memfasilitasi kebutuhan jamaah sejak dari Tanah Air hingga tiba di Arab Saudi.
"Ketika jamaah tiba di Tanah Suci, mereka tidak perlu repot. Semua kebutuhan pokok seperti makanan dan fasilitas kebersihan tersedia, dan kualitas pelayanannya pun meningkat dari tahun ke tahun," pungkasnya.(hen)